Kamis, 03 November 2011

Menghitung Jumlah Eritrosit dan Leukosit

Tags
, , , ,
5.1.  Prosedur Percobaan
5.1.1  Menghitung Jumlah Eritrocyts
  1. Ambil darah dengan Cara menusuk bagian yang dipilih (darah dapat diambil dari ujung jari manusia, dapat juga dari sayap ayam, telinga kelinci, domba, dll.). Jangan lupa memakai desinfektan untuk memersihkan bagian yang akan diambil darahnya.
  2. Isaplah darah yang keluar dari luka, dengan pipet haemocytometer yang berbatu merah sampai tanda 1. Usahakan bekerja cepat jangan sampai darah membeku didalam pipet.
  3. Encerkan darah dalam pipet dengan menggunakan larutan Hayem sampai tanda 101, dengan demikian darah tersebut telah diencerkan sebanyak 100 kali.
  4. Kocoklah pipet tersebut secara horizontal (lihat yang dicontohkan oleh asisten). Hal ini untuk mencegah tercampurnya latrutan hayem di dalam kapiler.
  5. Biarkan larutan darah dalam larutan hayem ini selama 15 menit.
  6. Buanglah beberapa tetes larutan dari dalam pipet.

  7. Masukkan sampel darah ke dalam kamar hitung kemudian tutup dengan cover glass.
  8. Lihat dibawah mikroskop, Hitinglah butir-butir eritrosit yang berada di dalam kotak-kotak kecil. Untuk menghitung jumlah Eritrosit hitunglah sebanyak 40 kotak.
5.1.2 Menghitung Jumlah Leukocyts
  1. Darah dihisap sampai tanda 1. kemudian diencerkan dengan larutan TURK sampai danda 11. Berarti pengenceran 10 kali. Lakukan pengocokan (sama seperti pada eritrosit)
  2. Setelah dilakukan pengocokan dan dibiarkan elama 15 menit, teteskan kedalam kamar hitung.
  3. Lihatlah dibawah mikroskop dan hitunglah butir-butir dara putih yang terdapat di dalam kotak-kotak besar, sebanyak 25 kotak
5.3. PEMBAHASAN
  5.3.1 Menghitung Jumlah Eritrocyts
Menghitung jumlah eritrosit yang terkandung dalam darah memang bukan suatu hal yang mudah karena sel-sel darah merah yang terkandung dalam darah berukuran sangat kecil sehingga dibutuhkan seperangkat alat yang dinamakan dengan Haemocytometer dengan bantuan mikroskop. Dalam proses penghitungan sel-sel darah merah dibutuhkan juga ketelitian dan konsisten dalam cara menghitung. Penghitungan sel-sel darah merah dihitung di dalam kamar hitung yang bersakala atau berukuran kecil dengan jumlah 40 buah. Contoh gambar sel-sel darah yang terkandung di dalam kamar hitung.
Namun pada saat dilakaukan percobaan, banyak kendala yang dialami karena keadaan alat yang kurang bagus. Jumlah eritrosit dalam darah domba itu memiliki kisaran normal ±13,5 juta. Akan tetapi jumlah eritrosit yang diperoleh dan dihitung dari percobaan yang telah dilakukan hanya mencapai 9,54 juta. Dalam praktikum yang lalu kami menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x, kami melihat banyak sekali bercak – bercak hitam berkumpul disekitar sel. Selain itu, sel  yang kami amati sangat berdekatan, ditambah lagi penglihatan yang kurang akurat sehingga kami sulit menghitungnya.  
Jumlah Eritrosit dipengaruhi genetik ( spesies, ras, individual ) dan lingkungan  ( pakan, iklim, penyakit, managerial ).
Jenis Spesies
Rataan Jumlah Eritrosit ( juta / mm3 )
Kuda
6,9
Sapi
6,3
Domba
8,1
Kambing
13,9
Kucing
7,2
Kelinci
5,9
Ayam
3
Manusia
5

5.3.2.  Menghitung Jumlah Leukocyts
Menghitung jumlah leukosit pada prinsipnya sama saja dengan cara menghitung jumlah sel darah merah (eritrosit) hanya saja yang  digunakan pipet dan kamar hitung yang berbeda, jika tadi pada saat menghitung sel-sel darah merah dengan kamar hitung yang memiliki skala yang kecil dengan jumlah 40 kamar akan tetapi sekarang menghitung dalam kamar hitung yang berukuran besar dengan jumlah 25 kamar.
Dalam praktikum kemarin jumlah leukosit kelompok kami adalah 21.000 butir. Pencarian sel leukosit lebih mudah dikarenakan bentuk selnya lebih besar dari sel eritrosit, selain itu sel leukosit juga tidak menggumpal.
5.4. Kesimpulan
Dari uraian diatas saya dapat menyimpulkan bahwa :
  1. Kendala yang pertama dialami adalah sulitnya mencari kotak – kotak  Haemocytometer. Hampir setengah jam kelompok kami mencari kotak – kotak Haemocytometer dengan bantuan mikroskop.
  2. Perbedaan yang sangat jauh antara hasil percobaan dengan literatur bisa disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah:
  3. Kondisi alat percobaan yang kurang optimal
  4. Akurasi pengliahatan praktikan yang terbatas sehingga banyak sel yang tidak terlihat atau terlewat dari pandangan.
  5. Kurangnya konsentrasi praktikan saat perhitungan
    1. Apabila darah terlalu lama didiamkan maka akan terjadi penggumpalan sehingga menyebabkan bercak – bercak hitam ketika dilakukan penglihatan melalui mikroskop. Disarankan agar sebelum mengambil darah, dicari dahulu kotak – kotak Haemocytometer
      1. Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah eritrosit dan leukosit adalah “ Haemocytometer “.
      2. Jumlah eritrosit ( 9.540.000 butir ) dalam darah lebih banyak daripada jumlah leukosit ( 21.000 butir )
  
Daftar Pustaka
Sadikin, M. 2001. Biokimia Darah. Widya Medika. Jakarta.
E-smartschool 2005. Fungsi Darah. [Online]. Tersedia: http://www.e-             smartschool.com/PNU/003/PNU0030011.asp, diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 21.35
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi 4.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Wikipedia. 2009. Darah. dan Fungsinya. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/ Darah  dan Fungsinya, diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 22.00
http://siapaaris.blogspot.com/2010/10/pemeriksaan-hemoglobin.html diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 22.00
www.blogdokter.net/2008/06/130/hemoglobin/diakses pada tanggal 19/01/2010. diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 22.00
www.hemoglobin-wikipedia-bahasa-indonesia,com diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 22.00
www.laboratorium kesehatan :antikoagulan.com diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 22.00
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/082001/her-1.htm, diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 22.00
http://www.sodiycxacun.web.id/2010/07/pemeriksaan-hematokrit-ht.html diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 22.00
http://patologiklinikku.blogspot.com/2008/05/hematokrit.html diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 22.00
http://arismaduta.org/index.php?pendarahan diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 22.00
http://www.slideshare.net/KarlaSolo/sistem-peredaran-darah-presentation diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 22.00
http://budikolonjono.blogspot.com/search?q=osmotik+darah diakses pada kamis 19 maret 2011 pukul 22.00
Akhyar, M.Salman. 2004. BIOLOGI. Bandung : Grafindo Media Pratama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar